Senin, 14 Mei 2012

Fakta lesbi dan gay

  • Pada zaman kerajaan-kerajaan Romawi dan Yunani, seseorang boleh menjadi gay asal ia menjalin hubungan dengan laki-laki yang lebih muda. Seorang laki-laki sah-sah saja untuk memiliki istri sekaligus berhubungan [termasuk berhubungan sex] dengan seorang anak muda. Saat itu, oral seks pada wanita lebih dikutuk ketimbang homoseksualitas.

  • Abad XVIII, Rusia mengizinkan lesbianisme. Syaratnya, pasangan-pasangan lesbi bercinta baik-baik dan tidak menggunakan alat pengganti penis.

  • Sebelum 1970-an, homoseksualitas hampir dilarang untuk ditunjukkan dalam film. Bukan hanya adegan seksual eksplisit yang dilarang, seorang pria yang mengaku gay akan menyebabkan film dianggap illegal dan dilarang.

  • Peneliti masalah-masalah seksual paling terkenal sepanjang sejarah adalah seorang seksolog bernama Dr. Alfred Kinsey. Ia menikah, tapi juga mengakui bahwa dirinya juga tertarik pada laki-laki dan memiliki sejumlah pengalaman bersama mereka. Ia dan istrinya memiliki kehidupan seks sangat terbuka dan eksperimental. Dalam hipotesisnya ia menyatakan bahwa kebanyakan orang adalah biseksual, namun mereka hanya bersandar pada satu kategori daripada yang lain.

  • Kebanyakan orang yang berjuang dalam Perang Dunia II adalah orang-orang yang memiliki orientasi seks normal. Akan tetapi, Perang Dunia II juga tidak menutup kesempatan bagi para gay dan lesbi untuk turut terjun ke medan juang. Mereka setidaknya punya dua alasan untuk ikut bertempur: berjuang dan menemukan orang-orang yang memiliki pemikiran atau orientasi seks yang sama. Pasca Perang Dunia II New York dan San Francisco menjadi pusat kaum gay. Banyak prajurit Jerman yang pindah ke New York, sementara tentara Jepang pindah ke San Francisco. Di sana mereka membentuk jaringan sehingga mereka tidak merasa seperti orang buangan.

1 komentar:

Setelah baca jangan lupa komentarnya ya!