Rabu, 13 Maret 2013

film indonesia yang bertema "gay" wajib tonton semua gan

1. Coklat Stroberi (2007)

Film komedi remaja yang sangat berhasil membuat para tokohnya benar-benar hidup alias tak hanya sekedar skenario film. Tokoh gay sangat ngondek yang diperankan Mario Merdhitia merupakan representasi dari tipikal gay sangat feminin dan centil. Di sisi lain pasangan Mario yang diperankan Nino Fernandes adalah tipikal pemuda yang barangkali biseksual atau gay yang berusaha lepas dari kebiasaan pertemanan intimnya dengan teman gaynya. Sialnya, dua tokoh yang diperankan Marsya Timothy dan Nadia Saphira. pada awalnya menyangka keduanya cowok tulen meski kemudian kecurigaan mereka bertambah besar. Coklat stroberi berhasil menyajikan konflik di antara keempat tokohnya.

2. Arisan! (2004)

Drama satir pemenang Film Terbaik FFI 2004, salah satu karya terbaik Nia Dinata. Arisan! Lengkap dengan aktor dengan kualitas akting mahakarya, adalah kisah tiga sahabat yang hidup dengan permasalahan masin-masing. Sakti menyadari bakat homoseksualnya ketika ia sudah mapan (bekerja), Andien yang semula perfeksionis dalam menata rumah tangganya mendadak menjadi brutal ketika sang suami mengaku selingkuh. Dan Mei, seorang istri yang tak bisa memberikan keturunan.

Tiga tokoh ini menonjol di saat yang sama. Dan menurut saya karakter yang dimainkan paling kuat terletak pada Aida Nurmala, yang merupakan debutnya di film itu. Sementara hal ganjil mengenai homoseksual adalah kasus Sakti yang baru menyadari bakat dan hubungan sesama jenisnya nyaris ketika ia sudah sangat dewasa. Hal ini sangat dimungkinkan terjadi oleh sebab kehidupan Sakti yang sangat 'anak mama' alias sangat diperhatikan orang tuanya. Arisan! Menjadi semacam pembaharu dalam perfilman tanah air.

3. Realita Cinta dan Rock and Roll (2005)

Film terbaik Upi setelah Radit dan Jani. Realita Cinta dan Rock and Roll tidak hanya memasang aktor berpenampilan cakep atau aktris seseksi Nadine Chandrawinata. Film seksi dan nakal ini berhasil memaparkan sisi brutal sekaligus melankolis anak muda. Termasuk saat bumbu homoseksual dimasukkan ke dalam konflik film. Yakni ketika ayah dari Herjunot Ali ternyata sudah menjadi seorang transgender. Meski terlihat kaku, namun penampilan Barry Prima tak hanya pantas dijadikan lelucon nyinyir, melainkan akting yang cukup cemerlang. Meski dalam realitasnya, agak tidak memungkinkan seorang pria berotot yang barangkali sewaktu mudanya rajin olahraga, kemudian saat senja tiba, ia berubah haluan menjadi waria.Meski begitu, film ini cukup berhasil meski harus selesai dengan ending yang dipaksakan ala Upi (kecuali dalam radit dan Jani).

4. Kuda Laut (2010)

Film pendek yang mengangkat kehidupan pasangan gay yang sangat realistis. Yakni ketika salah satu dari sepasang sesama jenis itu akan menikah (tentu saja dengan perempuan). Dan si lelaki yang ditinggal kawin merasa tidak lengkap dalam 'rangka' membahagiakan pasangannya yang akan kawin. Maka muncullah kalimat sastrawi itu: "Kalau kita menjadi kuda laut. Aku hanya ingin dihamili. Tidak usah dinikahi".atau "Aku ingin menjadi kuda laut. Sebab pada mereka, laki-lakilah yang mengandung". Sebuah asosiasi yang bagus kawan sebab binatang laut itu (kuda laut) akan hamil selama ia jantan.

Namun apakah ini cenderung berlebihan dengan penafsiran awam sementara bahwa sang lelaki gay yang berperan sebagai wanita ingin hamil juga (baca: ingin mengalami pengalaman perempuan). Hal semacam ini patut dipertanyakan mengingat alasan kawin si lelaki yang satunya tidak dijelaskan. Apakah untuk menutupi aib ataukah sudah saatnya bertobat dan punya anak. Namun Kuda Laut berhasil menjadi film pendek yang sastrawi dengan teknis yang baik untuk ukuran film independen. Dan, film ini berhasil memaparkan sisi lain dunia homosksual, bahwa kalangan gay bisa ada dimanapun. Bahkan di tempat-tempat yang jauh dari hingar bingar kehidupan urban yang serba sialan.

5. Gay (2008)

Tahukah kalau Hanung Bramantyo pernah membuat proyek ambisiusnya atas sebuah ketakutannya: kelak jika ia menjadi ayah dan anaknya lelaki, ia tak ingin anak lelakinya itu jadi hombreng. Namun sayang, film ini terlihat sangat mengarah dan 'frontal'. Ini adalah kutipan artikel tentang film Gay dari situs: papario.wordpres.com

Film 'Gay' sendiri sebenarnya bercerita tentang perjalanan hidup seorang pria yang dahulunya bukan gay. Lukman Sardi sebagai pemeran utama mengatakan "Ceritanya unik dan menarik. Ini yang membuat saya tertarik memerankan Samsudin sang Gay". Lanjutnya "Tokoh ini pada dasarnya bukan gay. Namun dia menjadi gay karena selama hidupnya setelah menikah dikekang oleh kecemburuan istrinya yang tidak menentu."

"Bayangkan !" kata Anissa pemeran istri Samsudin " Jangankan bicara sama perempuan, melirik wanita saja tidak boleh !. Baik itu dirumah, dijalan bahkan dalam pekerjaan".

"Akhirnya, karena tokoh ini tidak pernah bergaul dengan wanita, setiap hari bergaul dengan pria, timbullah hasratnya kepada pria. Apalagi ternyata istrinya tidak mengerti dan terkadang menolak hasrat suami yang libidonya ternyata cukup tinggi". Komentar Lukman.

6. Rien: Sang Penjagal

Film ini barangkali terinspirasi dari si pembunuh asal Jombang, Rian yang juga seorang homoseksual. Saya belum pernah menonton film ini namun sudah lihat trillernya. Jadi silakan baca sinopsisnya saja. Hehe:

Ditemukan seorang korban mutilasi di dalam sebuah koper yang di temukan oleh seorang pemancing di pinggiran kali. Pelaku mutilasi tersebut bernama Rein, seorang pemuda yang memiliki masa lalu kelam. Sebenarnya Rein seorang pemuda yang baik, pendiam, dan tidak banyak tingkah. Dia bekerja di sebuah perusahaan swasta dan di sukai oleh banyak orang. Rein tinggal bersama sahabat baiknya yang bernama Steven dan keduanya saling mencintai. Tetapi masa lalunya yang kelam membuat Rein trauma. Saat Rein masih sekolah, dia sering dianiaya oleh teman-temannya. Ibunya sendiri berselingkuh dengan lelaki lain. Bahkan gadis yang dicintai Rein pun berhianat dan mencintai lelaki lain. Rein kesal melihat penghianatan yang di lakukan oleh siapa pun. Suatu hari Rein dicari polisi karena dia dilaporkan oleh seorang anak yang pernah dianiaya oleh Rein. Kini Rein menjadi buronan polisi. Apakah polisi berhasil menangkap Rein?

Film-film Indonesia dengan gay sebagai tempelan
atau bubuhan, bukan inti cerita:

7. Kala (2007)

Film kedua Joko Anwar ini memang bukan film gay, namun salah satu pemerannya, sempat digambarkan gay saat scene itu tersimak: dia habis melakukan persetubuhan sesama jenis: dua lelaki di ranjang bertelanjang dada dan salah satunya kembali berpakaian. Kala merupakan film terbaik yang dimiliki Indonesia. Memenangkan Sinematografi Terbaik dan Tata Artistik terbaik FFI 2007 (selain penghargaan khusus, Film Berbahasa Indonesia Terbaik).

8. Banyu Biru (2005)

Film yang dibintang Tora Sudiro ini adalah film di luar mainstream yang membingingkan penonton awam. Ternyata tokoh utamanya hanya berskrizofenia dan semua perjalanan itu tak pernah ada (nyaris seperti film Pintu Terlarang-nya Joko Anwar). Namun di salah satu scene, tokoh Banyu pernah berkunjung ke perkampungan waria. Di sana ia bertemu dengan salah satu transgender yang diperankan Oscar Lawalatta. Di sini Oscar terlihat sangat natural. Dan Banyu Biru akhirnya memang menjadi film terbaik karya Tedy Soeriaatmadja setelah Ruma Maida.

9. Quickie Express (2008)

Film kedua Dimas Jayadiningrat yang penuh selera humor dan thriller komedi yang berkelas. Menceritakan tiga gigolo yang diperankan Tora Sudiro, Aming dan Lukman Sardi. Pada salah satu scene, Tora kedapatan akan melayani seorang yang dipikirnya perempuan. Padalah calon pemakai jasanya itu adalah waria. Hanya itu. Selebihnya, film yang tidak didaftarkan FFI ini menceritakan tentang nasib, gigolo, dan keluarga satir

10. .Gie (2005)

Tak banyak yang ngeh kalau Soe Hoek Gie bisa diasumsikan gay dari autibiografinya sendiri. Dalam Gie, sebuah film brilian Riri Riza yang mendapat Film Terbaik FFI 2005, tokoh Gie tak hanya dipaparkan sebagai aktiis mahasiswa yang kritis dan penggerak, namun kisah kehidupannya yang misterius. Gie tampak ragu dan tak yakin ketika berciuman dengan teman perempuannya (diperankan Wulan Guritno), dan menjelang kematiannya saat hiking, Gie teringat dengan pertemanannya dengan teman lelakinya di masa kecil: sebuah representasi dari bakat homoseksual Gie yang masih tertidur.

11. Janji Joni (2005)

Tentu saja film ini bukan film gay, namun dalam satu scene terdapat nuansa gay ketika dua gay dalam toilet sedang membahas sebuah film. Keduanya diperankan Winky Wiryawan dan Tora Sudiro. Dan Janji Joni, adalah film pertama Joko Anwar dengan teknis yang bagus, begitpun kualitas pemainnya. Two thumbs up!

12. SMS (Suka Sama Suka) (2009)

Film dengan skenario bodoh yang dibintangi Rezky Raditya, Teuku Wisnu dan Laudya Chyntia Bella. Barangkali pembuatnya ingin menyamai kesuksesan Coklat Stroberi. Namun hasil dari film SMS ini sungguh disayangkan karena para tokohnya sangan kaku. Terlebih ketika tokoh yang diperankan Bella bisa-bisanya membongkar kegayan-temannya pada media. Film komedi ini bercerita tentang dua orang cowok yang sialnya ketemu saat masuk di taksi yang sama, dan (lebih sialnya lagi) sama-sama pengen nge-kos. Akhirnya mereka berdua dapat kos di tempat yang enak dan mengaku sebagai pasangan gay agar diijinkan nge-kos di tempat itu. Sangat Coklat Stroberi, kan?

Gimana? udah ada yang pernah tonton semuanya belum? kalo belum cepet-cepet diburu dah tuh filmnya.

FILM BERTEMA "GAY"

Buat agannya yang suka sama film bertema "GAY" gue punya beberapa judul film yang kudu lo pada baca.. monggoooooo.....

1.Shelter (2009)
-= Directors : Jonah Markowitz

2.Brokeback Mountain (2005)
-= Directors : Ang Lee

3.Latter Days (2003)
-= Directors : C. Jay Cox

4.Philadelphia (1993)
-= Directors : Jonathan Demme

5. Milk ( 2008 )
-= Directors : Gus Van Sant

6.The Adventures of Priscilla, Queen of the Desert (1994)
-= Directors : Stephan Elliott

7.Longtime Companion (1990)
-= Directors : Norman René

8.My Beautiful Laundrette (1985)
-= Directors : Stephen Frears

9.C.R.A.Z.Y (2005)
-= Jean-Marc Vallée

10.Transamerica (2005)
-= Duncan Tucker

11.Victor Victoria (1982)
-= Blake Edwards

12.Bad Education (2004)
-= Pedro Almodóvar

13.Gods and Monsters (1998)
-= Bill Condon

14.I Love You Phillip Morris (2009)
-= Glenn Ficarra & John Requa

FILM INDONESIA YANG BERTEMA LGBT

Industri perfilman Indonesia yang dalam sejarah perkembangannya mengalami pasang surut, sempat meledak pada decade 80an dan nyaris mati suri pada decade 90an. Lalu bangkit kembali pada medio 2000an dengan hadirnya Ada Apa Dengan Cinta.

Telah beragam banyak tema yang diangkat kelayar lebar oleh para sineas Indonesia, yang meskipun prototype atau arus genre yang mengarah konsumsi pasar tetap memegang peranan penting. Dan dari tema-tema tersebut, film yang mengangkat kehidupan kaum marginal seperti kaum LGBT umumnya atau kaum Gay khususnya telah banyak juga diangkat ke layar lebar.

Pasti kita tidak akan lupa dengan kehadiran film Arisan atau film Nurani Jakarta yang mengangkat kisah kehidupan kaum LGBT di masyarakat Indonesia.

Dan berikut Daftar Film Indonesia yang berkisah tentang kehidupan LGBT :

~ Parts of the Heart~
Parts of the Heart, sebuah film karya sutradara indie, Paul Agusta, akan ikut menjadi salah satu film Indonesia yang diikut-sertakan pada Festival Film Internasional Rotterdam 2012 (IFFR), Belanda.
Parts of the Heart diproduksi melalui Kinekuma Pictures. Dua film yang juga pernah dibuat lewat Kinekuma antara lain, Kado Hari Jadi ( 2008) dan At The Very Bottom of Everything.
Dalam kutipan wawancara dengan Boleh.Com beberapa waktu lalu, Paul Agusta sudah menuturkan bahwa proyek Parts Of The Heart adalah murni terjadi karena dukungan pertemanan.
Parts of the Heart naskahnya ditulis dan disutradarai oleh Paul Agusta sendiri, dan mendapat dukungan di departemen sinematografi oleh Faozan Rizal ( director of photography Tendangan Dari Langit, Pengejar Angin-red).

Parts of the Heart juga merupakan proyek "keroyokan" yang melibatkan nama-nama seperti John Badalu, Kyo Hayanto dan juga Tommy Wisnu Pratomo sebagai produser.
Gerald Herman, Vera Lasut, Christian Razukas, Ellin P. Lukman dan Q-Munity menjadi eksekutif produser di film ini.

SINOPSIS
Klik Buka untuk melihat SINOSIS

~Arisan!~
Sutradara: Nia Di Nata
Produser: Nia Di Nata
Penulis: Joko Anwar, Nia Di Nata
Pemeran: Cut Mini Theo, Tora Sudiro, Surya Saputra, Aida Nurmala, Lili Harahap, Nico Siahaan, Joshua Pandelaki, Andien Nadine Hassan, Andien Sherine Hassan, Rachel Maryam, Thearza Gondokusumo, Reuben Elishama, Aurora Yahya, Isabelle Patrice L. J.
Distribusi: Kalyana Shira Film
Durasi: 129 menit
Anggaran: Rp 2 milyar
Penghargaan:
Festival Film Indonesia 2004
Pemeran Pria Terbaik : Tora Sudiro
Pemeran Pendukung Pria Terbaik : Surya Saputra
Pemeran Pendukung Wanita Terbaik : Rachel Maryam
Penyuntingan Terbaik :Dewi S. Alibasyah

Arisan! adalah sebuah film drama satir mengenai kehidupan kosmopolitan di Jakarta. Film ini dirilis pada 2003. Arisan! menjadi salah satu dari hanya dua film yang berhasil memenangkan kelima penghargaan utama dalam Festival Film Indonesia 2004, yaitu Film Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik, setelah Ibunda ditahun 1986. Arisan! pun menjadi salah satu dari hanya sedikit dari film yang dinominasikan untuk seluruh kategori yang dapat diikuti oleh sebuah film dalam FFI.
Film ini tampil dalam Festival Film Asean di Washington, DC, yang digelar 30 April - 7 Mei 2005.
Piala Citra FFI 2004:
Piala Citra - Film Cerita Bioskop Terbaik
Piala Citra - Pemeran Utama Pria Terbaik (Tora Sudiro)
Piala Citra - Pemeran Pembantu Pria Terbaik (Surya Saputra)
Piala Citra - Pemeran Pembantu Wanita Terbaik (Rachel Maryam)
Piala Citra - Penyunting Gambar Terbaik
Nominasi Piala Citra - Sutradara
Nominasi Piala Citra - Pemeran Pembantu Wanita (Aida Nurmala)
Nominasi Piala Citra - Skenario
Nominasi Piala Citra - Tata Artistik
Nominasi Piala Citra - Tata Musik
Nominasi Piala Citra - Sinematografi
Nominasi Piala Citra - Tata Suara
Sinopsis
Klik Buka untuk melihat SINOPSIS

~Arisan! 2~
Sutradara: Nia Dinata
Penulis: Nia Dinata
Pemeran: Tora Sudiro, Cut Mini, Rachel Maryam, Aida Nurmala, Surya Saputra, Rio Dewanto, Sarah Sechan, Atiqah Hasiholan, Adinia Wirasti, Pong Hardjatmo, Edward Gunawan, Ria Irawan, Melissa Karim, Cynthia Lamusu, Wilza Lubis, Sapto Soetardjo, Iwet Ramadhan, Isabelle Patrice, Edwan Handoko, Aming
Distribusi: Kalyana Shira Films
Tanggal rilis: 1 Desember 2011
Arisan! 2 merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada 1 Desember 2011 yang disutradarai oleh Nia Dinata serta dibintangi oleh Tora Sudiro dan Cut Mini.

Sinopsis
Klik Buka untuk melihat SINOPSIS

~Berbagi Suami~
Sutradara: Nia Dinata
Produser: Elza Hidayat, Claud Kunetz, Constantin Papadimitriou
Penulis: Nia Dinata
Narator: Jajang C. Noer, Shanty, Dominique
Pemeran: Jajang C. Noer, El Manik, Shanty, Lukman Sardi, Dominique, Tio Pakusadewo
Musik: Aghi Narottama, Bemby Gusti, Ramondo Gascaro
Sinematografi; Ipung Rahmat Syaiful
Editing: Yoga Krispatama
Studio: Kalyana Shira Films, WallWorks
Distribusi: Kalyana Shira Films
Tanggal rilis : 23 Maret 2006
Durasi: 105 Menit
Penghargaan Festival Film Indonesia 2006:
Pemeran Pendukung Pria Terbaik : El Manik
Tata Artistik Terbaik : Wencisiaus

Film ini bercerita tentang tiga wanita dari kebudayaan berbeda namun sama-sama mempunyai suami yang melakukan poligami. Dalam proses pembuatannya, film ini melalui proses pengamatan dan riset. Film ini adalah kisah poligami dari sudut pandang perempuan.
Plot
Klik Buka untuk melihat PLOT CERITA

~Coklat Stroberi~
Sutradara: Ardi Octaviand
Produser: Adi Sumarjono, Upi, Krishto Damar Alam
Penulis: Upi
Pemeran: Nadia Saphira, Marsha Timothy, Marrio Merdhitia, Nino Fernandez, Tike Priatnakusumah
Durasi : 100 menit

Coklat Stroberi adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2007. Pemainnya ialah Nadia Saphira, Marsha Timothy, Marrio Merdhitia, Nino Fernandez, dan Tike Priatnakusumah.
Sinopsis
Klik Buka untuk melihat SINOPSIS

~I Know What You Did on Facebook~
Sutradara: Awi Suryadi
Produser: Shankar RS
Penulis: Alberthiene Indah, Adithya Adji, Awi Suryadi
Pemeran: Edo Borne, Kimmy Jayanti, Fanny Fabriana, Agastya Kandou, Yama Carlos, Imelda Therinne, Restu Sinaga, Fikri Ramadhan
Musik: Ricky Lionardi
Sinematografi: Roby Herbi
Editing: Ramatyo Wicaksono
Distribusi; Sisterbros Nationtainment, Digital Film Maker
Tanggal rilis: 15 Juli 2010
Penghargaan Festival Film Indonesia 2010:
Tata Sinematografi Terbaik : Robby Herdy

I Know What You Did on Facebook adalah film drama komedi tahun 2010 yang disutradarai dan ditulis oleh Awi Suryadi, sutradara Claudia/Jasmine. Film yang dirilis tanggal 15 Juli 2010 ini menceritakan tentang kisah percintaan yang terjalin lewat situs jejaring sosial Facebook dan imbasnya yang terjadi di dunia nyata. Film ini dibintangi oleh Fanny Fabriana, Edo Borne, Imelda Therinne, Restu Sinaga, Agastya Kandou, dan memperkenalkan Kimmy Jayanti sebagai salah satu pemain utama.
Sinopsis
Klik Buka untuk melihat SINOPSIS
Produksi
Shankar RS selaku produser film ini mempunyai beragam pesan yang ingin ia sampaikan bersama sang sutradara, Awi Suryadi dalam film I Know What You Did on Facebook. Shankar berkata, bahwa ia ingin menampilkan ketiga kisah yang terjalin dalam film ini dengan ketiga motif dan tindakan masing-masing yaitu cinta, persahabatan, dan perselingkuhan. "Namun ketiga hal ini kita perlihatkan secara positif sehingga masyarakat bisa mengambil pelajaran berharga dari film ini, baik sisi positif maupun sisi negatifnya," terang Shankar. Tema Facebook yang diangkat disengaja karena hampir semua lapisan masyarakat Indonesia yang sudah memiliki akun Facebook dengan beragam latar belakang. Alasan itulah yang menjadikan tema Facebook yang diangkat ke layar lebar agar film ini bisa menjadi satir kepada penontonnya.

~Lovely Man~
Sutradara: Teddy Soeriaatmadja
Produser: Millan Rushan, Doddy M Husna, Teddy Soeriaatmadja, Indra Tamoron Musu
Penulis: Teddy Soeriaatmadja
Pemeran: Raihaanun, Donny Damara
Tanggal rilis: 30 September 2011

Lovely Man merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada 30 September 2011 yang disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja serta dibintangi oleh Raihaanun dan Donny Damara.
Film mengenai transgender ini pertama kali diputar di Q! Film Festival 2011 dan hanya bertahan beberapa hari, karena mendapat kecaman dari Front Pembela Islam. Tetapi di tingkat Asia, khususnya di Festival Film Asia yang ke-6, Donny Damara berhasil menjadi Aktor Terbaik dan Teddy Soeriaatmadja dinominasikan sebagai Sutradara Terbaik.
Sinopsis
Klik Buka untuk melihat SINOPSIS

~Madame X~
Sutradara: Lucky Kuswandi
Produser: Nia Dinata
Penulis; Agasyah Karim, Khalid Khasogi, Lucky Kuswandi
Pemeran: Aming, Marcell Siahaan, Shanty, Sarah Sechan, Fitri Tropica, Titi Dwijayati, Joko Anwar, Ria Irawan, Robby Tumewu, Vincent Ryan Rompies, Saira Jihan
Musik: Aghi Narottama, Bemby Gusti, Ramondo Gascaro
Distribusi: Kalyana Shira Films
Tanggal rilis: 7 Oktober 2010

Madame X adalah film komedi/superhero Indonesia yang disutradarai oleh Lucky Kuswandi dengan Nia Dinata sebagai produser. Film yang akan dirilis pada 7 Oktober 2010 ini dibintangi oleh Aming sebagai Madame X, lalu turut dimeriahkan Marcell, Shanty, Titi DJ, Sarah Sechan, dan Fitri Tropica.
Sinopsis
Klik Buka untuk melihat SINOPSIS

~Realita, Cinta dan Rock'n Roll~
Sutradara: Upi Avianto
Produser: Ferry Angriawan
Penulis: Upi Avianto
Pemeran: Herjunot Ali, Vino Bastian, Nadine Chandrawinata, Shandy Harun, Frans Tumbuan
Distribusi: Virgo Putra Film

Realita, Cinta dan Rock'n Roll adalah sebuah film Indonesia tahun 2006 yang disutradarai oleh Upi Avianto dan dibintangi oleh Herjunot Ali, Vino Bastian, dan Nadine Chandrawinata.
Sinopsis
Klik Buka untuk melihat SINOPSIS
Tanggapan kritikus
Realita, Cinta dan Rock'n Roll mendapatkan tanggapan yang baik dari para kritikus film. Harian KOMPAS menulis, "Upi mengalirkan kisah begitu lincah, ringan, dan tak njelimet. Kadang penuh tawa, kadang ada keharuan yang sulit untuk dibendung. Konflik tiga tokoh utamanya dihadirkan berimbang sesuai porsinya." Sementara layarperak.com berpendapat bahwa "film ini seperti lorong hitam yang perlahan-lahan menyingkap tirai-demi-tirai rahasianya. Penonton diberi kejutan demi kejutan yang tak terduga

~Sanubari Jakarta~
Sutradara: Billy Christian, Aline Jusria, Tika Pramesti, Lola Amaria, Kirana Larasati, Alfrits John Robert, Adriyanto Dewo, Dinda Kanyadewi, Fira Sofiana, Sim F
Produser: Lola Amaria, Fira Sofiana
Pemeran: Reuben Elishama, Pevita Pearce, Miea Kusuma, Permata Sari Harahap, Dinda Kanyadewi, Ajeng Sardi, Bemby Putuanda, Deddy Corbuzier, Herfiza Novianti, Albert Halim, Arswendi Nasution, Agastya Kandou, Rangga Djoned, Gia Partawinata, Hafez Ali, Reva Marchellin, Gesata Stella, Ence Bagus
Distribusi: Kresna Duta Foundation, Ardhanary Institute, Fond Foundation
Tanggal rilis: 12 April 2012
Durasi: 100 menit
Film ini menceritakan tentang tema cinta dengan berlatar belakang percintaan kaum urban kota metropolitan, yaitu Jakarta.

BUAT LO YANG BELUM TAU SINOPSIS FILM SANUBARI JAKARTA



Ini Dia Sinopsis 10 Film Pendek di Sanubari Jakarta

Selasa, 10 April 2012, 06:42 WIB
Komentar : 0
Agun Supriyanto/Republika
Artis, Lola Amaria dalam diskusi film yang berjudul "Aku Cinta Film Indonesia" di Auditorium Gedung Film,Jakarta, Selasa (27/3).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- “Sanubari Jakarta” menyuguhkan cerita cinta dari segi berbeda. Dengan kisah yang masih tabu di sebagian kalangan, para sineas muda Indonesia memberanikan diri mengangkat fenomena cinta tak biasa yang terjadi di ibu kota.

“Sanubari Jakarta” merupakan sebuah kumpulan cerita film pendek dari sepuluh sutradara muda Indonesia. Film ini mengangkat sepuluh kisah tentang komunitas lesbian, gay, biseksual dan transeksual (LGBT) yang berdurasi masing-masing sepuluh menit. Kisah yang disajikan bukanlah semata-mata hasil imajinasi sang sutradara, namun berdasarkan kehidupan nyata yang ada di Jakarta serta berbagai sisi kemanusiaan yang menyelimutinya.

Produser sekaligus sutradara salah satu cerita, Lola Amaria, mengatakan pemilihan tema yang tak biasa ini bertujuan memperkenalkan kepada khalayak umum bahwa ada komunitas di masyarakat yang patut dihargai. Lola menyebut pembuatan film yang akan tayang di bioskop mulai Kamis (12/4) ini tidak dimaksudkan untuk menghakimi atau membela komunitas tertentu.

“Kami hanya mau menceritakan, mudah-mudahan masyarakat bisa menerima,” ucapnya, saat ditemui usai pemutaran film di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Senin (9/4).

Berikut kesepuluh kisah yang terdapat di dalam “Sanubari Jakarta”

“½”, cerita yang disutradarai oleh Tika Pramesti ini berkisah tentang seorang pria yang bertanya tentang pilihan hidupnya. Hingga tiba-tiba muncul perempuan bernama Anna. Pilihan mana yang akan dia pilih? Siapa Anna sebenarnya dan mengapa muncul laki-laki bernama Biyan diantara Abi dan Anna?

Malam Ini Aku Cantik, cerita yang diangkat dari cerpen dengan judul yang sama bercerita tentang kehidupan seorang waria, Agus. Kisah ini menceritakan perasaan Agus ketika harus mangkal hingga ketika ia diolok-olok karena pekerjaannya tersebut. Cerita ini disutradai oleh artis cantik Dinda Kanya Dewi.

Lumba-Lumba, bercerita tentang seorang guru di sebuah TK Lumba-Lumba bernama Adinda. Dia selalu mengajarkan kepada anak-anak muridnya tentang lumba-lumba. Hingg Adinda bertemu dengan perempuan bernama Anggya yang merupakan orang tua dari salah seorang muridnya dan terjalinlah kisah kasih di antara mereka berdua.

Terhubung, dua orang perempuan bernama Kartika dan Agatha yang sangat berneda dan tidak saling mengenal ataupun berhubungan. Kartika adalah perempuan yang hidupnya selalu diatur dan dipilihkan termasuk untuk pasangan hidup. Sedangkan Agatha, perempuan yang baru putus dengan pasangan perempuannya. Mereka tanpa disadari saling terhubung, tapi apakah mereka benar-benar terhubung dan akan bertemu? Lalu apa yang sebenarnya menghubungkan mereka?

Kentang, sebuah cerita drama komedi pasangan gay, Drajat dan Acel. Mereka sedang berada dalam kamar kos milik Drajat. Bermaksud ingin saling melepas rindu, tetapi selalu berujung pada perdebatan dan kejadian-kejadian lucu yang menganggu.

Menunggu Warna,  kisah yang disutradai Adriyanto Waskito Dewo bercerita tentang sepasang pria yang menjalin sebuah hubungan yang sangat mulus. Hal-hal romantis mereka jalani. Hingga mereka berada pada satu titik pertanyaan, apakah hubungan ini benar sungguhan terjadi?

Pembalut, karya Billy Christian bercerita pasangan lesbian yakni Theresia dan Bianca yang berada dalam sebuah kamar motel. Mereka kemudia nberdebat masalah pakaian dalam yang tertukar, datang bulan, hingga masalah utama dalam hubungan mereka.

Topeng Srikandi, kisah yang disutradai Kirana Larasati ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Srikandi yang kemudian berubah pakaian dan peran menjadi laki-laki. Ini ia lakukan untuk membalas perbuatan bos dan para rekan kerja pria di kantirnya yang sering melecehkan perempuan termasuk dirinya. Srikandi pun berhasil membuktikan, wanita pun pantas dihargai dan tidak pantas diinjak-injak.

Untuk ‘A’, kara Fira Sofiana, sebuah cerita tentang seorang laki-laki yang sibuk mengetik sebuah surat kepada A. Di surat tersebut dijelaskan tentang perjuangan seorang laki-laki yang dilahirkan dengan wujud perempuan. Hingga akhirnya memutuskan untuk operasi kelamin menjadi laki-laki. Ketikan surat itu juga bersamaan dengan munculnya kejadian-kejadian di masa lalu yang sesuai dengan yang diuraikan pada suratnya.

Kotak Coklat, bercerita tentang kisah romantis seorang pria bernama Reuben yang bertemu perempuan bernama Mia. Mereka kemudian menjalin hubungan. Hingga sebuah kotak coklat ditemukan dan membawa mereka pada kenyataan di masa lalu.
LA Lights Indie Movie (2010)

Sinopsis Singkat:

Kumpulan film yang berisikan film-film indie yang di produseri beberapa bintang asal Indonesia, dengan judul : Bidan Lelaki (Karya Wulan Guritno), Cahaya Gelap (Karya Indra Birowo), Mengejar Untung (Karya Ringgo Agus Rahman), Real Love (Karya Olga Lydia), Sang Penjahit (Karya Lukman Sardi), Suci and The City (Karya Luna Maya), Di Burger Bacem (Karya Deddy Mahendra Desta), dan Gay/Tidak (Karya Sigi Wimala).
Klasifikasi: 17+
Bahasa: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Warna: Warna
Status: Selesai / Rilis
 
Durasi:
99 Menit
Tersedia di FilmShop dalam format:
DVD, VCD
Produser:
Sutradara:
Penulis naskah:
Perusahaan film:
SET Film Workshop

'Argo' Film Terbaik Gay and Lesbian Entertainment Critics Association

'Argo' Film Terbaik Gay and Lesbian Entertainment Critics Association
Singkirkan beberapa nominasi
 
2013 benar-benar tahunnya Ben Affleck. Sukses meraih beberapa penghargaan di ajang Golden Globe 2013 lalu, aktor sekaligus sutradara film tersebut kembali tersenyum di malam penghargaan Gay and Lesbian Entertainment Critics Association Awards 2013
Film yang dibintangi dan disutradarainya, Argo meraih penghargaan kategori film terbaik dan berhak untuk membawa pulang Piala Dorian. Argo menyingkirkan sejumlah judul-judul film lainnya seperti Les Miserables dan Lincoln.
Ini merupakan salah satu dari penghargaan pemanasan jelang gelaran Oscar 2013 yang jatuh pada 24 Februari mendatang. Dan bagi Affleck, ini merupakan penghargaan Dorian pertamanya.
Sementara itu aktor Lincoln, Daniel Day-Lewis berhasil membawa pulang kategori penghargaan Aktor Terbaik. Dan untuk aktris terbaikknya, bintang Les Miserables, Anne Hathaway sukses menyingkirkan Jennifer Lawrence dan Naomi Watts.
FILM OF THE YEAR: "Argo"
FILM PERFORMANCE OF THE YEAR - ACTOR: Daniel Day-Lewis - "Lincoln"
FILM PERFORMANCE OF THE YEAR - ACTRESS: Anne Hathaway - "Les Miserables"
LGBT FILM OF THE YEAR: "Keep the Lights On"
DOCUMENTARY OF THE YEAR: "How to Survive a Plague"
VISUALLY STRIKING FILM OF THE YEAR (honoring a production of stunning beauty, from art direction to cinematography): "Life of Pi"
CAMPY FLICK OF THE YEAR - (TIE): "Magic Mike" and "The Paperboy"
UNSUNG FILM OF THE YEAR: "Bernie"
WE'RE WILDE ABOUT YOU (New Comer Award): Ezra Miller
WILDE WIT OF THE YEAR (honoring a performer, writer or commentator whose observations both challenge and amuse): Jon Stewart
WILDE ARTIST OF THE YEAR (honoring a truly groundbreaking force in the fields of film, theatre and/or television): Ryan Murphy
TIMELESS AWARD (honoring an actor or performer whose exemplary career has been marked by character, wisdom and wit): Ian McKellen

NGAKU PACAR LESBIAN RIHANNA

Rihanna diguncang isu lesbian. Model Tajah Burton membuat pengakuan mengejutkan, dia menjalin hubungan singkat dengan Rihanna setahun silam.

"Kami memiliki hubungan yang luar biasa. Kami memesan makanan bersama-sama, kami menonton TV dan mendengarkan musik bersama. Semua itu lalu berubah menjadi hubungan seksual," tutur Tarjah.

Hubungan seks sesama jenis itu tak berlangsung lama. "Ini hanya berlangsung beberapa minggu karena Rihanna sangat sibuk dan memiliki banyak hal dalam hidupnya. Kami harus menyimpan rahasia ini," katanya.

Bisa bercinta dengan penembang Umbrella, Tarjah sangat senang. Apalagi hubungan itu terjalin tanpa disengaja.

"Dia (Rihanna) biseksual dan itu benar-benar menyenangkan. Hal itu tak terduga dan sangat menyenangkan. Seks itu benar-benar baik, tetapi ada yang lebih dari itu bahwa kita benar-benar memiliki keterikatan. Dia mengilhami saya dan kami saling membantu satu sama lain," bebernya.

Ini bukan pertama kali Rihanna dikabarkan lesbian. Beberapa tahun yang lalu, penyanyi asal Barbados itu memicu spekulasi bahwa dirinya biseksual.

Saat itu, Rihanna mengatakan, "Semua manusia dilahirkan dengan kemampuan untuk tertarik pada dua jenis kelamin. Maksudku, aku bisa melihat diriku dalam suatu hubungan dengan seorang perempuan."

Namun, akhirnya kabar itu dibantah. Rihanna tak mengaku membuat pernyataan demikian.